Days Gone Director: “Buy It at F-ing Full Price”

Whoa, Judul artikelnya kasar banget min!

Iya, mimin juga berpikir begitu, tapi pernyataan ini bukan keluar dari mulut mimin loh, tapi dari director dari Days Gone, John Garvin.

Dalam interview dengan David Jaffe, Director yang hengkang dari Studio Bend ini memberikan sedikit pendapat beliau tentang kondisi sequel dari game yang dulu dipimpinnya ini.

Disinilah ia membuat beberapa pernyataan yang cukup kontoversial, diantaranya adalah:

“If you love a game, buy it at f***ing full price. I can’t tell you how many times I’ve seen gamers say ‘yeah, I got that on sale, I got it through PS Plus, whatever.”

“Don’t complain if a game doesn’t get a sequel if it wasn’t supported at launch.”

“I think the uptick in engagement with the game is not as important as, did you buy the game at full price? Because if you did, then that’s supporting the developers directly.”

Mimin mengakui kalau ada beberapa sisi dimana mimin cukup setuju dan mengerti alasan John Garvin membuat pernyataan ini.

Tapi di-sisi lain, mimin lebih dekat ke sisi “konsumer” dibanding “Developer” dan oleh karna itu mimin akan membedah beberapa pernyataan  beliau dari sisi ini.

“If you love a game, buy it at f***ing full price.”

Mimin yakin pasti banyak yang triggered dengan pernyataan yang ini, karena mimin juga cukup emosi mendengarnya!

Harga video games memang mengalami kenaikan belakangan ini, dan mungkin bisa dimengerti, karena peningkatan kualitas yang mengiringi nya juga.

Tapi bukan berarti kita sebagai konsumer harus tunduk begitu saja! Dengan kondisi yang memaksa kita semakin selektif, kita sebagai konsumer juga harus semakin cerdas.

Kita punya hak untuk memutuskan kapan kita akan membeli sebuah judul game, its OUR money, NOT THEIR!

Tidak perlu gengsi untuk menunggu adanya diskon atau distribusi melalui PS Plus atau layanan serupa, justru developer lah yang harus mempertanyakan diri mereka sendiri:

“Kenapa konsumer tidak membeli game kita secepatnya dan memilih menunggu sampai ada kesempatan lain? Apa game nya kurang menarik? Apa ada game lain yang lebih baik?”

“Game doesn’t get a sequel if it wasn’t supported at launch.”

Ini pernyataan yang sebenernya bisa dibilang mengorek aib sendiri, mengingat kondisi perilisan Days Gone yang tidak bisa dibilang mulus dan dihantui dengan bug.

Dan ini berlaku untuk kebanyakan game belakangan ini yang dirilis dalam keadaan setengah matang atau terburu-buru, contohnya CyberPunk 2077 akhir tahun lalu.

Apakah developer sudah memberikan produk mereka dalam kondisi terbaik pada perilisan kepada para konsumer? Mungkin ini adalah pertanyaan yang harus mereka renungkan Kembali.

“The uptick in engagement with the game is not as important.”

Untuk pernyataan beliau yang satu ini, mimin harus akui kalau memang penentu terbesar dari sebuah game akan mendapatkan sebuah sequel tidak hanya bergantuk pada popularitasnya tapi juga angka sales nya.

Days Gone termasuk game yang membutuhkan waktu lama bagi fandomnya untuk tumbuh, lebih tepatnya setelah game ini masuk menjadi bagian PS Plus Collection dan mulai banyak orang mendapatkan akses untuk memainkannya.

Pernyataan bahwa engagement terhadap sebuah game tidak terlalu penting menurut mimin terdengar sangat pesimistis.

Selama nama sebuah seri terus hidup beberapa tahun kedepan, menurut mimin selalu ada kesempatan untuk sebuah sequel akan hadir.

_________________________________________

Well, begitulah sedikit pendapat mimin seputar pernyataan yang dibuat oleh John Garvin ini. Terlalu naive? mungkin, tapi setidaknya lebih baik daripada memojokan konsumer kan?

Apa kalian punya pendapat kalian sendiri tentang pernyataan kontroversial ini? Keluarkan uneg-uneg kalian di kolom komentar ya!

Kita juga punya artikel lain yang juga ada hubungannya dengan kabar sequel Days Gone loh, check it out!

Leave a Reply