Pada hari Selasa (22/9) lalu Microsoft mengumumkan bahwa perusahaan teknologi ini telah mengakuisisi ZeniMax Media yang merupakan perusahaan induk dari studio game Bethesda.
Bagi kamu yang belum mengetahui, Bethesda merupakan studio game di balik game-game triple A seperti Doom, Fallout, Skyrim dan juga Wolfenstein.
Untuk mengakuisisi ZeniMax Media dan juga Bethesda, Microsoft rela mengeluarkan uang sebesar $7.5 miliar atau hampir setara dengan Rp111.5 triliun.
CEO Microsoft, Satya Nadella menyebutkan jika nilai akuisisi yang fantastis ini adalah hal yang wajar mengingat pencapaian studio game Bethesda selama ini.
“Game adalah kategori paling mahal dalam industri dunia hiburan. Bethesda adalah studio game terpercaya yang sudah terbukti sukses di berbagai kategori game, bersama-sama kami akan berusaha untuk memanjakan lebih dari 3 miliar gamer di dunia,” ungkap Nadella.
Dalam rilis pers resminya Microsoft menyebutkan jika langkah ini diambil untuk mendukung perkembangan layanan Xbox Game Pass yang dimiliki oleh perusahaan asal Amerika Serikat ini.
Berbasiskan cloud gaming Xbox Game Pass memungkinkan lebih dari 15 juta Gamer penggunaannya untuk memainkan game favorit mereka di mana saja, baik melalui konsol game, PC ataupun melalui ponsel.
Tidak hanya mendapatkan memanfaatkan seluruh koleksi lisensi game yang ada di katalog Bethesda, Microsoft juga berjanji akan mengembangkan studio game ini lebih jauh.
Saat ini diketahui studio game ini memiliki 15 tim kreatif yang berbeda. Microsoft menyebutkan jika dalam waktu dekat jumlah tim kreatif ini akan bertambah menjadi 23 tim.
“Ini adalah waktu yang luar biasa bagi para penggemar Xbox. Kami baru saja merilis dua konsol game baru, layanan cloud gaming Xbox Game Pass Ultimate, dan sekarang kami melakukan investasi di bagian paling penting dalam strategi kami: judul game yang para Gamer akan mainkan,” jelas Phil Spencer selaku Executive Vice President pada bidang Gaming di Microsoft.
Baca juga: Xbox Series X Vs Series S: Mana Yang Cocok Untuk Kamu?
Nasib Game-game Bethesda di Tangan Microsoft
Dalam rilis persnya CEO dari ZeniMax Media, Robert A. Altman menyebutkan jika akuisisi yang dilakukan oleh Microsoft akan meningkatkan kualitas game-game keluaran Bethesda.
“Pemenang sebenarnya (dari akuisisi ini) adalah para penggemar. Kami akan terus mengembangkan game-game triple A kami namun kali ini dengan cakupan Microsoft, kami kami akan jadi lebih baik,” ungkap Altman.
Walaupun begitu masih banyak para Gamer yang khawatir jika jatuhnya studio game ini ke tangan Microsoft akan membuat seri game-game populer seperti The Elder Scrolls, Fallout, DOOM, Quake, Wolfenstein, dan Dishonored tidak akan bisa hadir di konsol game selain Xbox.
Menanggapi kekhawatiran ini Phil Spencer angkat bicara dan menjelaskan jika game-game Bethesda “masih” akan hadir di konsol-konsol lain seperti PlayStation 5 ataupun Nintendo Switch.
Dalam wawancaranya dengan media ekonomi Bloomberg, Spencer menyebutkan jika Microsoft akan menghormati kerjasama yang sudah dimiliki oleh Bethesda sebelum proses akuisisi ini terjadi.
Ini artinya game-game keluaran studio ini seperti Deathloop dan juga Ghostwire: Tokyo yang rencananya akan dirilis pada tahun depan masih akan hadir di konsol PS5. Bahkan dalam kasus Ghostwire: Tokyo, game ini tidak akan hadir di Xbox Series X karena hanya akan hadir secara eksklusif di PS5.
Namun bukan berarti hal ini akan terus berlangsung. Setelah kerjasama antara Bethesda dan perusahaan konsol game lainnya usai, bisa saja Microsoft memutuskan hanya akan menghadirkan game-game keluaran Bethesda secara eksklusif di Xbox.
Fakta ini juga tampaknya akan membuat persaingan antara dua konsol next gen PS5 dan juga Xbox Series X semakin panas.
Bagaimana menurut para Gamer, apakah langkah yang dilakukan oleh Microsoft ini akan membuat mereka mampu bersaing dengan Sony?
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar di bawah ya.
Baca juga: PlayStation 5 Showcase: Harga Dan Tanggal Rilis PS5
Untuk artikel menarik lainnya, Gamers bisa cek di sini