Nintendo merilis software bajakan?! Masa Sih?

Judul artikel minggu ini mungkin terdengar mengherankan ya, masa sih sekelas raksasa gaming seperti Nintendo merilis software bajakan?

Ini beneran loh, walaupun mungkin kesalahan tidak bisa sepenuhnya diberikan kepada Nintendo, tapi lebih kepada salah satu game developer yang merilis gamenya di eShop.

Oke, supaya gak penasaran, mimin ceritain ya kejadiannya gimana!

Diawali dari publisher Imagineer yang merilis game dengan judul Medarot Classics Plus yang merupakan koleksi game Medarot yang dirilis di GBA untuk Nintendo Switch.

Untuk merilis game ini di Nintendo Switch, tentu saja Imagineer menggunakan program emulasi agar game dari GBA ini bisa dimainkan di Switch, dan tidak ada yang salah dengan itu.

Namun menjadi masalah ketika Imagineer tidak memberikan kredit kepada pembuat dari program emulasi yang digunakan oleh mereka untuk merilis Medarot Classics Plus ini.

Downloads - mGBA

Program emulasi yang mereka gunakan adalah mGBA yang di develop oleh endrift yang menemukan beberapa kode yang ia tulis digunakan di game ini.

Sebenarnya endrift sebagai developer mGBA sendiri memperbolehkan penggunaan emulator buatannya untuk keperluan komersial seperti ini.

Tapi penghilangan namanya sebagai pembuat dari emulator inilah yang membuat endrift melayangkan pesan kepada Nintendo dan Electronic Frontier Foundation untuk menindak lanjuti kasus ini.

Pelanggaran EULA yang dilakukan oleh Imagineer ini membuat game yang seharusnya tidak memiliki masalah menjadi kartu Joker untuk Nintendo.

Lalu dimana letak kesalahan Nintendo pada kasus ini? Well bisa dibilang kesalahannya adalah ketika mereka membiarkan kejadian ini terjadi.

Well yang ini sih cuma menurut pendapat mimin saja, tapi cukup mengherankan ketika publisher dan developer harus beralih menggunakan emulator karya pihak lain untuk merilis ulang game GBA di konsol Nintendo.

Apakah Nintendo tidak menyediakan tool yang bisa digunakan para published dan developer yang ingin merilis game GBA mereka di Nintendo Switch?

Padahal seandainya Nintendo menyediakan tool ini sebagai bagian dari SDK mereka, mungkin harusnya kita akan melihat lebih banyak judul game GBA yang di port ke Nintendo Switch, dan tentunya agar kasus serupa seperti ini tidak terulang.

Kalu beberapa waktu yang lalu mimin sempat membicarakan alasan kenapa upaya preservasi legacy game dari konsol pendahulu generasi sekarang itu penting.

Kejadian ini kembali menjadi pengingat kenapa Nintendo, dan manufaktur konsol lain harus mulai membangun mindset dimana konsol mereka yang sekarang dan akan datang harus bisa mengakomodasi legacy titles seperti ini.

Atau lebih tepatnya untuk Nintnedo, jadikan bawa library Gameboy dan Gameboy Advance sebagai bagian dari layanan NSO supaya gak kalah sama layanan serupa dari konsol lain!

Leave a Reply