The Caligula Bottleneck: Great Potential, Compromised Execution

The Caligula Effect. Judul game yang satu ini mungkin tidak asing di telinga kalian, tapi bukan termasuk kategori game populer juga.

Wajar saja sih, karena game ini pertama kali dirilis untuk PlayStation Vita yang tidak bisa dikatakan sebagai konsol yang sukses untuk level Sony.

Ketika game ini dirilis ulang dengan iterasi “Overdose” nya untuk PlayStation 4 pun, tidak bisa dipungkiri mereka versi ini hanya sekedar port ke layar lebih besar dengan konten tambahan.

In a Nutshell, this game starting point can’t get any worse than this!

The Caligula Effect: Overdose Review – High School Never Ends

Tapi jika kita melihat ke sisi lain, dengan kondisi yang buruk ini, Caligula masih berhasil menggait sebagian pemainnya menjadi fans setianya.

Berarti, masih ada beberapa faktor dalam game ini yang menjadi redeeming quality yang bagi sebagian orang bisa mengimbangi kekurangan yan gada di game ini.

Mimin pun akhirnya tertarik untuk sedikit menjelajahi fandom dari Caligula ini, dan cukup terkejut ketika nama Tadashi Satomi muncul sebagai scenario writer dari game ini.

Beliau adalah penulis cerita dari 3 game persona pertama: Persona, Persona 2: Innocent Sin, dan Persona 2: Eternal Punishment!

VOCALOID Image #2951000 - Zerochan Anime Image Board

Diluar nama besar seperti Tadashi Satomi sendiri, beberapa nama lain juga muncul seperti DECO*27, 40mP, dan musisi lainnya yang mungkin lebih terkenal di kalangan penggemar Vocaloid yang memang sepertinya menjadi audience utama dari game ini.

Dengan prospek yang dimilkinya untuk menggait fans dari 2 fandom besar, gak heran kalau Caligula seharusnya menjadi seri yang cukup populer, lalu apa yang mehalanginya dari kesuksesan ini?

Mimin pun mencoba langsung memainkan gamenya dan tidak butuh waktu yang lama untuk menyadari apa yang menjadi kelemahan dari game ini.

The Caligula Effect: Overdose Review | RPG Site

Pertama dari presentasi game nya sendiri, grafis yang dimiliki jauh dari standard video game anime bahkan untuk tahun 2016 sekalipun.

Low-poly models, shader yang terlihat aneh, animasi yang super kaku, overworld yang terlihat mati, dan masih banyak lagi yang menjadi list kekurangan dari Caligula untuk segi visualnya.

Raut wajah / ekspresi karakter sendiri dalam cutscene hampir tidak di animasikan sama sekali, menjadi sulit untuk pemain mendapatkan feel / atmosphere yang ada di scene tersebut.

Levelnya sudah ada di “mendingan bikin cutscene nya model Visual Novel saja, mengandalkan ilustrasi yang lebih ekspresif”.

Beberapa aspek dalam gamenya sendiri, termasuk yang terpenting: Sosial Bonding antara karakter utama dan NPC diluar anggota Go-Home-Club bisa dibilang… dangkal dan membingungkan.

Overall, ada ratusan NPC yang bisa kamu ajak berkomunikasi dan menaikan “bond level” nya untuk mendapatkan bonus seperti skill dalam battle.

Problemnya adalah karena banyaknya NPC yang bisa diajak berinteraksi ini, mereka hanya sekedar… ada disana sebagai task dan bukan sebagai objek untuk diajak berkomunikasi.

Setiap interaksi berada di level “sekali pakai buang” diamana setelah selesai mendapatkan skil ldari sebuah NPC, kamu bisa melupakan NPC ini selamanya.

10 Tips to Master JRPG The Caligula Effect, Out Now on PS Vita –  PlayStation.Blog

Padahal sebagai game yang berfokus pada karakter yang berusaha untuk meng-overcome trauma dan kesalahan mereka di masa lalu, bonding dan eksplorasi karakter ini seharusnya menjadi bagian yang diprioritaskan dalam pengembangannya.

Pengurangan jumlah NPC yang ada guna memberikan moment “redemption” maupun “overcoming” yang lebih berkesan sepertinya lebih baik dibanding apa yang Caligula Effect miliki. Quality Over Quantity.

Entah apa yang menjadi penyebab dari dua masalah diatas, tapi sangat disayangkan karena potensi yang dimiliki caligula untuk sukses terganjal oleh kelemahan fatal yang dimilikinya.

Lalu bagaimana dengan Calgula Effect 2? Judul terbaru dari seri Caligula yang akan dirilis tahun ini? Apakah Caligula 2 bisa menjadi penebus dosa game pertamanya?

Untuk saat ini mimin belum bisa memberikan jawaban pasti, tapi yang pasti, ada upaya dari Historia selaku Developer, dan FuRyu selaku publisher untuk menyempurnakan Caligula 2.

Dari segi visual, Caligula 2 memiliki karakter model dan overworld yang terlihat lebih baik dari sebelumnya, meskipun untuk animasi di overworld masih terbilang kaku.

Tapi untuk animasi saat combat dan cutscene nya, bisa dilihat peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya, jadi mungkin effort animasinya dialokasikan kesana semua ya.

Masih menggait pasar yang sama, Tadashi Satomi kembali menjadi scenario writer dari game ini, dan nama-nama besar Vocaloid Producer Seperti Sasakure.UK dan Ayase (YOASOBI) kali ini akan memeriahkan Caligula Effect 2 bersama banyak musisi lainnya.

________________________________________________________


Personally mimin masih merasa ada banyak hal yang masih bisa dari Caligula Effect 2, melihat dari showcase yang mereka siarkan beberapa waktu lalu.

Namun belum lama ini mereka mengumumkan bahwa proses pengembangan game nay sendiri sudah selesai dan siap untuk di produksi massal.

Image



Melihat jeda antara siaran showcase dan pengumuman ini yang tidak terlalu jauh, mimin tidak akan berharap banyak akan ada perubahan drastis di versi releasenya nanti.

Tapi overall mimin tetap excited untuk memainkan Caligula Effect 2 nanti, dan semoga seri ini bisa mendapatkan atraksi dan rekognisi yang mereka seharusnya dapatkan!

Leave a Reply