Pertama kalinya di 2021 akhirnya Nintendo Direct kembali hadir buat kita para fanboys/girls untuk mendapatkan informasi seputar video games yang akan hadir untuk Nintendo Switch.
Beragam pengumuman diberikan dalam Direct kali ini, seperti Splatoon 3, Expansion Pass Hyrule Warriors, dan juga DLC Mythra dan Pyra untuk Super Smash Bros. Ultimate.
Tapi diantara pengumuman untuk franchise-franchise besar, ada judul lain yang justru membuat mimin jauh lebih tertarik dibandingkan judul-judul besar diatas, yaitu World’s End Club.
Oke kita akan bahas sedikit ya kenapa mimin cukup excited dan penasaran dengan game yang namanya cukup asing ini, check it out!
A bit into its Release History
World’s End Club ini sendiri sebenarnya bukanlah sebuah game baru. Game ini sudah dirilis pertama kali pada September 2020 kemarin.
Tapi kenapa game ini tidak begitu banyak dibicarakan walaupun ceritanya ditulis oleh Kazutaka Kodaka (Danganronpa) dan Kotaro Uchikoshi (Zero Escape), dua judul yang cukup populer?
Masalahnya ada pada platform dimana game ini dirilis, yaitu Apple Arcade.
Brand image produk apple yang lebih berfokus pada kalangan professional dan “non-gamer” membuat World’s End Club tidak banyak dilirik oleh gamer kebanyakan
Ditambah kurangnya advertisement untuk game apa saja yang menjadi bagian apple arcade juga membuat World’s End Club kurang mendapatkan exposure untuk potential players-nya.
Tapi karena sekarang game ini akan hadir di platform yang lebih sesuai, semoga bisa lebih banyak gamers yang melirik judul ini ya!
The Premise
Sebagai penggemar dari seri Danganronpa, tema Survival seperti ini sepertinya memiliki poin tambahan sendiri buat mimin.
Ditambah dengan premise extreme dimana jika di Danganronpa para karakternya adalah “Murid-murid Berprestasi” dengan segala kemampuan khusus mereka, World’s End Club memilih sebaliknya.
Para karakternya adalah murid-murid yang justru dianggap tidak berprestasi, tapi dengan style penulisan dari Kodaka, tentunya para karakternya masih akan memiliki personality beragam dan unik!
Game ini sendiri pun sebenarnya lahir dari guyonan kedua penulisnya saja saat perjalanan liburan mereka ke Kyoto yang serasa seperti “Death March” (Pawai Kematian).
Uchikoshi bergurau ingin membuat game bertemakan Death March, namun Kodaka cukup enggan untuk membuatnya walaupun akhirnya berhasil dibujuk dan berjanji menjadikan ini “Death Game” terakhirnya (at least for now?).
Ini juga alasan kenapa game ini dikenal juga dengan judul Death March Club di Jepang.
Dari sebuah guyonan, lahirlah game yang menceritakan pawai kematian murid sekolah dasar menjelajahi kota-kota mati di Jepang selagi dipaksa bermain ‘Permainan Takdir’ oleh Badut Misterius.
Walaupun konsepnya sendiri tidak bisa dibilang sepenuhnya original, tapi cukup penasaran juga apa yang menanti anak-anak ini di akhir perjalanan mereka.
Apalagi berbeda dengan Danganronpa dan Zero Escape yang merupakan Visual Novel, kali ini World’s End Club menawarkan juga gameplay berupa side scrolling dengan kombinasi puzzle dan action.
Dengan adanya actual gameplay seperti ini, sepertinya World’s End Club akan lebih mudah diterima oleh para gamers yang tidak terbiasa dengan visual novel.
The Character Design
Character Design juga menjadi salah satu faktor yang membuat mimin tertarik ingin memainkan Word’s End Club nanti.
Desain karakter dari game ini di dibuat oleh Take (Twitter: @takegarou) yang juga mendesain karakter Aether Foundation di Pokemon Sun dan Moon dan Gym Leaders di Pokemon Sword and Shield loh!
Sebagai penggemar seri Pokemon SwSh, mimin cukup senang desain beliau dipilih mengingat memang desain gym leader di SwSh bisa dibilang cukup memorable dibanding game-game sebelumnya
Tapi kenapa karakter dengan desain lucu ini dipilih untuk game survival yang akan banyak memiliki adegan kematian?
Percaya atau tidak, keputusan ini diambil semata-mata karena Kodaka dan Uchikoshi merasa pemilihan desain dan tema ceritanya yang jomplang ini bisa menjadi humor tersendiri untuk para pemainnya, diluar dari Kodaka yang memang sudah suka dengan style desain dari Take-senses ini.
Ada-ada saja… tapi setidaknya kita jadi bisa menikmati desain dari Take-sensei lagi, so its alright!
Overall, It’s Just Seems Interesting!
Tema Cerita, sesuai ekspektasi mimin melihat tokoh dibaliknya! Character Designs, Cute and Colorful! Gameplay, sesuai dengan tema Death March nya.
Premise ceritanya benar-benar membuat mimin penasaran, terutama karena mimin berusaha menghindari spoiler sebanyak mungkin tentang game ini dengan harapan akan muncul di platform lain yang akhirnya menjadi kenyataan!
Sekilas World’s End Club seharusnya akan menjadi game yang cukup populer diluar dari “late start” nya yang memulai rilis di Apple Arcade dan membuat judul ini sulit dijangkau.
Banyaknya Endings yang tersedia di game ini juga membuat replayability dari game ini cukup tinggi dan bisa menemani para pemainnya untuk Play Hours yang cukup panjang.
Voice Actor Jepang ternama juga ikut bergabung dalam game ini loh, jadi untuk kalian yang merasa trailer versi Inggrisnya kurang menarik, mungkin bisa mencoba melihat versi Jepangnya yang begitu mulai saja sudah diawali oleh suara Seiyuu ternama seperti Kugimiya Rie!
Buat kalian yang sedang mencari game untuk Nintendo Switch, coba deh pertimbangkan World’s End Club untuk masuk ke Wishlist kalian!
________________________________________________
Adakah yang juga tertarik dengan World’s End Club selain mimin? Atau mungkin malah punya alsan yang kontra dengan mimin?
Boleh banget tulis komentar kalian dibawah! Mimin cukup penasaran dengan pendapat kalian seputar game ini!
Untuk artikel menarik lainnya, Gamers bisa cek disini